Monday, September 14, 2020

Perkembangbiakan Generatif (Seksual) pada Hewan

Perkembangbiakan seksual terjadi melalui proses perkawinan antara hewan jantan dan hewan betina. Melalui proses ini akan terjadi proses fertilisasi, yaitu proses peleburan inti sel sperma dan inti sel telur. Proses fertilisasi ini akan menghasilkan zigot. Selanjutnya, zigot akan berkembang menjadi embrio (calon anak) dan pada tahap selanjutnya embrio akan berkembang menjadi individu baru.

Fertilisasi pada hewan dapat terjadi melalui dua cara, yaitu fertilisasi internal dan fertilisasi eksternal. 

Fertilisasi internal terjadi apabila proses peleburan antara inti sel telur dan inti sel sperma terjadi di dalam tubuh induk betina. Contoh hewan yang melakukan fertilisasi secara internal antara lain: sapi, ayam, kura-kura, dan buaya. 

Fertilisasi eksternal terjadi apabila proses peleburan antara sel telur dan sel sperma terjadi di luar tubuh induk betina. Terjadi pada hewan yang hidupnya di lingkungan perairan, misalnya ikan.

Berdasarkan cara perkembangan dan kelahiran embrionya, hewan yang berkembang biak secara seksual dibagi menjadi tiga jenis, yaitu 

1. VIVIPAR

Hewan melahirkan, embrio berkembang dalam rahim dan mendapat makanan dari induk dengan perantara PLASENTA. 

Contoh kucing, kerbau, kambing, kelinci

Salah satu contoh hewan vivipar, yaitu kucing


2. OVIPAR

Hewan betelur, embrionya berkembang di dalam telur dan mendapat makanan dari kuning telur. Contoh: katak, ayam, ikan, penyu.

Telur yang sering dijumpai sehari-hari terdiri atas kuning telur (yolk), membran vitelin, putih telur (albumen), kalaza, embrio, ruang udara, cangkang telur, dan membran cangkang telur.


  • Kalaza berfungsi menjaga agar kuning telur tetap berada di tempatnya. 
  • Kuning telur mengandung protein, lemak, ion fosfor, zat besi, pigmen karoten, dan air. Kuning telur dan putih telur merupakan cadangan makanan bagi embrio yang sedang tumbuh.
  • Putih telur tersusun atas protein albumin, air, beberapa ion, dan beberapa mineral. Putih telur juga berfungsi sebagai pelindung embrio dari goncangan.
  • Ruang udara menyediakan keperluan oksigen untuk embrio.
  • Bagian paling luar dari telur adalah cangkang yang merupakan pelindung telur dari kerusakan baik dari goncangan maupun perlindungan dari kuman penyakit. Pada cangkang telur terdapat pori yang memungkinkan pertukaran gasgas pernapasan.


3. OVOVIVIPAR 

Hewan bertelur dan melahirkan, embrio berkembang dalam telur, tetapi embrio tidak dikeluarkan dalam bentuk telur, telur tetap erada dalam tubuh induk betina, setelah cukup umur telur dalam tubuh induk menetas kemudian anaknya dilahirkan. Contoh : Ikan Hiu, ikan pari, kadal, bunglon, platypus (memiliki kelenjar susu), ular boa, Iquana, kuda laut jantan.

Hewan ovovivipar, (A) platypus, (B). kuda laut jantan, (C). iguana, dan (D). ular boa




EmoticonEmoticon