Wednesday, February 27, 2019

Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan

A. Pengertian Lingkungan

Istilah lingkungan berasal dari kata Environment, yang dapat diartikan sebagai segala sesuatu di luar individu (makhluk hidup). Setiap makhluk hidup memerlukan lingkungan tertentu sebagai tempat hidupnya. Tempat hidup makhluk hidup ini disebut habitat. Suatu habitat terdiri atas dua komponen utama, yaitu sebagai berikut.
1) Komponen biotik, terdiri atas makhluk hidup seperti: manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad renik.
2) Komponen biotik, terdiri atas benda-benda mati seperti: air, tanah, udara, cahaya, dan sebagainya.

Pada suatu habitat akan terjadi interaksi antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup atau ekosistem. Jadi, ekosistem adalah interaksi antara organisme dan organisme lainnya serta segala sesuatu yang tidak hidup di suatu ruang dan waktu tertentu.

Komponen-komponen pembentuk ekosistem meliputi komponen hidup (biotik) dan komponen tak hidup (abiotik). Kedua komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri atas ikan, tumbuhan air, plankton yang terapung di air sebagai komponen biotik. Adapun yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral, dan oksigen yang terlarut dalam air.
Gambar akuarium
B. Interaksi dalam Ekosistem
Setiap orgnaisme (komponen biotik) selalu bergantung pada organisme lain dan lingkungannya. 
Saling ketergantungan ini akan membentuk suatu pola interaksi. Terjadi pula interaksi antara komponen biotik serta komponen abiotik dan terjadi pula interaksi antara komponen biotik dan biotik.

Interkasi tersebut mencakup 3 hal, yaitu sebagai berikut.
1) Interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk tak hidup
Hubungan antara komponen biotik dan abiotik. Biotik akan memengaruhi abiotik, dan abiotik akan memengaruhi biotik. Contoh, tumbuhan dapat hidup baik apabila lingkungan memberikan unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan tersebut, contohnya air, udara,cahaya, dan garam–garam mineral. 

2) Interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya 
Hubungan ini dapat terjadi melalui rangkaian peristiwa makan dan dimakan (rantai makanan, jaring makanan dan piramida makanan), maupun melalui bentuk hidup bersama, yaitu simbiosis..

a. rantai makanan
Aliran energi dan siklus materi di suatu komunitas tampak jelas pada peristiwa makan dan dimakannya anggota komunitas oleh anggota komunitas lainnya. Peristiwa ini disebut rantai makanan. 
Gambar rantai makanan

Dalam peristiwa rantai makanan, interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidupnya dikelompokkan menjadi 3, yaitu produsen, konsumen, dan pengurai.
Produsen merupakan organisme yang mampu menghasilakan makana sendiri yang disebut dengan autotrof dan konsumen merupakan organisme yang tidak mampu menghasilkan makanan sendiri atau memakan makanan dari produsen disebut  heterotrof. Organisme heterotrof berdasarkan jenis yang dimakan dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu herbivora, karnivora, dan omnivora.

b. jaring-jaring makanan
Saling keterkaitan antar rantai-rantai makanan yang terdapat pada suatu komunitas akan membentuk aliran energi dan siklus materi yang lebih luas, yang disebut jaring-jaring makanan.
Gambar jaring-jraing makanan
c. piramida makanan
Piramida makanan dibedakan berdasarkan, 
1. Piramida jumlah
2. Piramida biomassa
3. Piramida energi

Gambar piramida makanan
d. simbiosis
Simbiosis merupakan bentuk hidup bersama antara dua individu yang berbeda jenis. Ada beberapa jenis simbiosis, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis parasitisme.

Interaksi simbiosis
Contoh simbiosis

C. Pola Interaksi Manusia Memengaruhi Ekosistem
Manusia juga memiliki interaksi dalam lingkungan. Manusia dapat memengaruhi lingkungan dan lingkungan dapat memengaruhi manusia. Berubahnya lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam menyebabkan kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu, akibatnya lignkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Hal ini juga akan berdapat pada organisme (komponen bitik) lainnya. Sehingga, ekosistem sangat bergantung pada manusia.


EmoticonEmoticon