Tuesday, August 11, 2020

Sistem Reproduksi pada Manusia | B. Organ Reproduksi Laki-laki dan Perempuan

Tujuan :  

  1. Menjelaskan fungsi alat/organ reproduksi laki-laki dan perempuan 
  2. Menjelaskan proses spermatogenesis dan proses oogenesis


Reproduksi pada manusia terjadi secara kawin, artinya terbentuknya individu baru diawali dengan bersatunya sel sperma oleh organ reproduksi pria dan sel telur oleh organ reproduksi wanita.


1. Organ Reproduksi Pria

A. Bagian Luar

  1. Penis berfungsi sebagai saluran kencing (urine) dan sebagai saluran sperma. Penis terbentuk dari otot dan tidak memiliki tulang. Pada ujung penis terdapat struktur seperti lipatan kulit yang disebut kulup (prepuce). Kulup inilah yang dipotong saat seseorang dikhitan.
  2. Skorotum merupakan sebuah struktur berupa kantung yang terdiri atas kulit tanpa lemak subkutan, dan berisi sedikit saluran otot.  Pada skrotum tersebut terdapat dua buah (sepasang
  3. ) testis atau buah zakar yang berbentuk bulat telur. Skrotum juga berfungsi menjaga suhu testis agar sesuai untuk produksi sperma.

B. Bagian Dalam

  1. Testis adalah organ kelamin pria yang berfungsi menghasilkan sperma dan hormon testosteron. Hormon testosteron memiliki banyak fungsi, antara lain: mengatur perkembangan dan fungsi alat reproduksi laki-laki, serta mengatur perkembangan ciri-ciri reproduksi sekunder.
  2. Saluran (a) Epididimis, merupakan tempat pendewasaan (pematangan) dan penyimpanan sperma. (b) Vas deferens, merupakan kelanjutan dari saluran epididimis, berfungsi menyalurkan sperma ke uretra. (c) Uretra, kelanjutan dari vas deferens, berfungsi untuk menyalurkan sperma keluar dan merupakan saluran urine dari kandung kemih menuju ke luar.
  3. Kelenjar (a)Prostat, Merupakan kelenjar penghasil semen terbesar, bersifat encer dan berwarna putih, berisi makanan untuk sperma. (b)Vesika seminalis, Kelenjar ini menghasilkan cairan yang pekat berwarna kuning, mengandung makanan yang merupakan sumber energi untuk pergerakan sperma. (c) Kelenjar Cowper (bulbourethralis), Kelenjar ini terdapat di sepanjang uretra, berfungsi mensekresi cairan lendir bening (bersifat basa) yang menetralkan cairan urine yang bersifat asam yang tertinggal pada uretra.

C. Spermatogenesis (Pembentukan Sperma)

Spermatogenesis, Spermatogenesis terjadi di dalam testis, yaitu di bagian tubulus seminiferus. Spermatogenesis dimulai dari pertumbuhan spermatogonium menjadi spermatosit primer. Sel-sel ini membelah secara mitosis menjadi dua spermatosit sekunder. Kemudian, spermatosit membelah secara meiosis menjadi empat spermatid yang sama besar. Spermatid merupakan gamet muda dan memiliki banyak protoplasma. Setelah mengalami diferensiasi yang rumit, spermatid berubah menjadi sperma yang fungsional.



Spermatogenesis dipengaruhi oleh beberapa hormon, seperti Follicle Stimulating Hormone (FSH), Luteinizing Hormone (LH), dan hormon testosteron.
  1. FSH dihasilkan oleh hipofisa anterior. Hormon ini berfungsi memacu pertumbuhan sperma.
  2. LH dihasilkan oleh hipofisa anterior. Hormon ini berfungsi merangsang sel-sel interstitial (sel leydig) untuk mensekresi hormon testosteron.
  3. Hormon testosteron (androgen) dihasilkan oleh testis. Hormon ini berfungsi merangsang perkembangan organ kelamin primer pada saat embrio dan mendorong spermatogenesis. Selain itu, mempengaruhi perkembangan alat reproduksi dan ciri kelamin sekunder, seperti tumbuh bulu dan kumis, dan dada menjadi bidang.

2. Organ Reproduksi Wanita

A. Bagian Luar (Vulva)

  1. Mons veneris, yaitu sebuah bantalan lemak yang terletak di depan simfisis pubis. 
  2. Labia mayora (bibir besar) adalah dua lipatan tebal yang membentuk sisi vulva. Labia minora (bibir kecil) adalah dua lipatan kecil dari kulit di antara bagian atas labia mayora.
  3. Klitoris adalah sebuah jaringan erektil kecil yang serupa dengan penis laki-laki.
  4. Kelenjar vestibularis mayor (bartholini) terletak tepat di belakang labia mayora, di setiap sisi kelenjar ini mengeluarkan lendir dan salurannya keluar antara himen dan labia minora. Himen dikenal sebagai selaput dara, yang merupakan selaput dari membran tipis, di tengahnya terdapat lubang tempat keluarnya darah menstruasi.

B. Bagian dalam

  1. Vagina, adalah tabung berotot yang dilapisi membran dari jaringan epitel dan dialiri pembuluh darah. Vagina berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma dan berguna dalam proses kelahiran bayi.
  2. Uterus, organ yang tebal, berotot, berbentuk buah pir, terletak di dalam pelvis antara rektum dan kandung kencing. 
  3. Ovinduk (Tuba fallopi), disebut juga saluran telur, terdapat di sebelah kiri dan kanan bagian atas uterus. Tuba fallopi berfungsi untuk mengantarkan ovum dari ovarium ke uterus. Pada bagian ujung tuba fallopi terdapat fimbriae (umbai), yang berfungsi menangkap sel telur saat ovulasi. Salah satu fimbriae menempel ke ovarium.
  4. Ovarium, organ yang berfungsi menghasilkan ovum. Ovarium memiliki bentuk seperti biji buah kenari, terletak di kanan dan kiri uterus, di bawah tuba fallopi. Ovarium berisi sejumlah besar ovum yang belum matang, yang disebut oosit primer atau folikel.

C. Oogenesis (Pembentukan Sel Telur)

Sejak dilahirkan, seorang perempuan sudah memiliki lebih kurang 1 juta sel induk telur (oogonium) dalam ovariumnya. Dalam ovarium, terdapat folikel untuk menghasilkan sel telur (ovum). Setelah ovum dilepaskan melalui proses ovulasi, jaringan folikel yang masih ada membentuk suatu struktur yang dinamakan korpus luteum. Setiap oogonium membelah secara mitosis menjadi dua oosit primer. Lalu, satu oosit primer membelah secara meiosis menjadi oosit sekunder yang ukurannya besar dan badan kutub primer yang ukurannya kecil. Kemudian, oosit sekunder membelah menjadi ootid dan satu badan kutub sekunder, sedangkan badan kutub primer membelah menjadi dua badan kutub sekunder. Ootid lalu mengalami pematangan menjadi ovum. Berbeda dengan spermatogenesis, proses oogenesis ini hanya menghasilkan satu ovum dari satu sel induk telur.


Oogenesis dipengaruhi oleh beberapa hormon, seperti Follicle Stimulating Hormone (FSH), Luteinizing Hormone (LH).
  1. FSH berfungsi memacu pertumbuhan sel telur.
  2. LH berfungsi untuk merangsang terjadinya ovulasi.
  3. Estrogen dan progesteron untuk merangsang otak untuk melepaskan LH.

Baca : Buku Pegangan Siswa IPA Kelas IX Semester 1 Hal 7 - 16.


EmoticonEmoticon