Tuesday, April 25, 2017

Sistem Percernaan Makanan

Sistem pencernaan manusia terdiri atas organ utama berupa saluran pencernaan dan organ aksesoris (tambahan). Saluran pencernaan merupakan saluran yang dilalui bahan makanan, dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan berakhir di anus. Lidah, gigi, kelenjar saliva, hati, kantung empedu, dan pankreas merupakan organ aksesoris yang membantu pencernaan mekanik dan kimia. Kelenjar pencernaan adalah organ aksesoris yang mengeluarkan enzim untuk membantu mencerna makanan.





A.Organ Utama
1. Rongga Mulut (Cavum Oris)

Di dalam rongga mulut, terdapat gigi, lidah, dan kelenjar air liur (saliva). 
  1. Lidah,  berfungsi untuk memindahkan makanan, mendorong makanan ke kerongkongan, membantu mengunyah makanan, berbicara, mengenal bentuk.
  2. Gigi, berfungsi untuk mencerna makanan secara mekanis.
  3. Air ludah, berfungsi untuk membasahi rongga mulut dan membasahi makanan. Setiap hari kelenjar ludah menghasilkan sekitar 1.600 cc air ludah yang terdiri dari air, garam-garam, urea, lendir (Mukosa), penghancur bakteri (lisosim), amilase (ptialin), dan lain-lain.
Pencernaan makanan di rongga mulut terjadi secara mekanis dan kimiawi.

2. Kerongkongan (esofagus)

Fungsi sebagai saluran untuk memindahkan makanan dari mulut ke lambung. 
Kerongkongan dapat melakukan gerak peristaltik, yaitu gerakan melebar dan menyempit, bergelombang, dan meremas-remas untuk mendorong makanan sedikit demi sedikit ke dalam lambung.
Setelah melalui rongga mulut, makanan yang berbentuk bolus akan masuk ke dalam tekak (faring). Faring adalah saluran yang memanjang dari bagian belakang rongga mulut sampai ke permukaan kerongkongan (esofagus). Pada pangkal faring terdapat katup pernapasan yang disebut epiglotis. Epiglotis berfungsi untuk menutup ujung saluran pernapasan (laring) agar makanan tidak masuk ke saluran pernapasan. Setelah melalui faring, bolus menuju ke esofagus (kerongkongan). Otot kerongkongan berkontraksi sehingga menimbulkan gerakan meremas yang mendorong bolus ke dalam lambung.


3. Lambung (Ventrikulus)

Lambung merupakan tempat penampungan makanan untuk dicerna secara mekanik dan kimiawi.
Di dalam lambung terjadi pencernaan mekanis dan kimia. Secara mekanis, otot lambung berkontraksi mengaduk-aduk bolus. Secara kimiawi, bolus tercampur dengan getah lambung. Getah lambung mengandung, HCl, enzim pepsin, dan renin.
Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu kardiak (dekat esofagus), fundus (bagian tengah), dan pilorus (dekat duodenum).

Fungsi Lambung:
  1. Menghasilkan Pepsinogen (bahan awal pepsin untuk mencerna protein).
  2. Menghasilkan asam klorida (HCl) yang berfungsi untuk membunuh mikroorganisme dalam makanan, menciptakan suasana asam dalam lambung, dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
  3. Permukaan lambung mengeluarkan lendir yang berfungsi untuk melindungi dinding lambung dari HCl.
  4. Pada bayi, lambungnya menghasilkan dua enzim, yaitu renin, berfungsi untuk menggumpalkan protein susu dan kasein dengan bantuan kalsium dan lipase untuk memecah lemak dalam susu.

4. Usus Halus (intestinum)

Panjang mencapai 6,3 meter dengan diameter 2,5 cm. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian:
  1. Usus dua belas jari (duodenum). Pada duodenum terdapat saluran yang terhubung dengan kantung empedu dan pankreas. Cairan pankreas mengandung enzim lipase, amilase, trypsin. Lipase akan bekerja mencerna lemak, amilase akan mencerna amilum, dan tripsin yang mengubah protein menjadi polipeptida. Sementara itu cairan empedu juga bekerja pada kimus dengan cara mengemulsikan lemak yakni mengubah lemak jadi larut dengan air dan memberikan warna kuning pada tinja dan urin.
  2. usus kosong (jejunum), merupakan tempat pencernaan terakhir sebelum sari makanan diserap.
  3. usus penyerapan (ileum), permukaannya dipenuhi jonjot-jonjot usus atau vili yang berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan sehingga kemampuan menyerap makanan lebih besar.
5. Usus Besar (Intestinum Crasum)

Usus besar terletak di antara ileum dan anus. Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri atas kolon ascendens, kolon transversum, dan kolon decendens dan berakhir pada anus.
Pada pangkal usus besar terdapat usus buntu (sekum) dan umbai cacing (apendiks). Sedangkan bagian akhir usus besar adalah poros usus rektum). Rektum bermuara di dubur (anus).

Fungsi Usus Besar:
  1. Mengabsorpsi air dan mineral, tempat pembentukan vitamin K dan B12 (dengan bantuan bakteri Escherichia coli).
  2. Mengatur kadar air pada sisa makanan. Bila kadar air pada sisa makanan terlalu banyak, maka dinding usus besar akan menyerap kelebihan air tersebut. Sebaliknya bila sisa makanan kekurangan air, maka dinding usus besar akan mengeluarkan air dan mengirimnya ke sisa makanan. 
  3. Melakukan gerak peristaltik untuk mendorong tinja menuju anus.
B. Organ Tambahan
Sistem pencernaan manusia tidak hanya terdiri atas organ pencernaan utama saja, tetapi juga terdapat organ pencernaan tambahan berupa kelenjar-kelenjar pencernaan. Kelenjar ini berperan membantu dalam mencerna makanan. Kelenjar pencernaan berfungsi menghasilkan enzim-enzim yang digunakan dalam membantu pencernaan makanan secara kimiawi. Organ pencernaan tambahan ditunjukkan pada Gambar. 


C. Enzim Pencernaan
Enzim adalah sejenis protein yang mempercepat laju reaksi kimia dalam tubuh. Enzim-enzim pencernaan dihasilkan oleh kelenjar pencernaan.
Berikut ini enzim-enzim yang berperan dalam pencernaan.



EmoticonEmoticon