Wednesday, August 19, 2015

SISTEM REPRODUKSI

Reproduksi pada manusia terjadi secara kawin, artinya terbentuknya individu baru diawali dengan bersatunya sel sperma oleh organ reproduksi pria dan sel telur oleh organ reproduksi wanita.

1. Organ Reproduksi Pria

A. Bagian Luar
  1. Penis merupakan organ yang berfungsi untuk kopulasi (persetubuhan). Kopulasi adalah penyimpanan sperma dari alat kelamin jantan (pria) ke alat kelamin betina (wanita). 
  2. Skorotum merupakan sebuah struktur berupa kantung yang terdiri atas kulit tanpa lemak subkutan, dan berisi sedikit saluran otot. Di dalam skrotum terdapat testis yang berfungsi menghasilkan sperma.

B. Bagian Dalam
  1. Testis adalah organ kelamin pria yang berfungsi menghasilkan spermatozoa dan hormon testosteron. 
  2. Saluran (a) Epididimis, merupakan tempat pendewasaan (pematangan) dan penyimpanan sperma. (b) Vas deferens, merupakan kelanjutan dari saluran epididimis, berfungsi menyalurkan sperma ke uretra. (c) Uretra, kelanjutan dari vas deferens, berfungsi untuk menyalurkan sperma keluar dan merupakan saluran urine dari kandung kemih menuju ke luar.
  3. Kelenjar (a)Prostat, Merupakan kelenjar penghasil semen terbesar, bersifat encer dan berwarna putih, berisi makanan untuk sperma. (b)Vesika seminalis, Kelenjar ini menghasilkan cairan yang pekat berwarna kuning, mengandung makanan yang merupakan sumber energi untuk pergerakan sperma. (c) Kelenjar bulbourethralis, Kelenjar ini terdapat di sepanjang uretra, berfungsi mensekresi cairan lendir bening yang menetralkan cairan urine yang bersifat asam yang tertinggal pada uretra.
Video Organ Reproduksi Pria

2. Organ Reproduksi Wanita

A. Bagian Luar (Vulva)
  1. Mons veneris, yaitu sebuah bantalan lemak yang terletak di depan simfisis pubis. 
  2. Labia mayora (bibir besar) adalah dua lipatan tebal yang membentuk sisi vulva. Labia minora (bibir kecil) adalah dua lipatan kecil dari kulit di antara bagian atas labia mayora.
  3. Klitoris adalah sebuah jaringan erektil kecil yang serupa dengan penis laki-laki.
  4. Kelenjar vestibularis mayor (bartholini) terletak tepat di belakang labia mayora, di setiap sisi kelenjar ini mengeluarkan lendir dan salurannya keluar antara himen dan labia minora. Himen dikenal sebagai selaput dara, yang merupakan selaput dari membran tipis, di tengahnya terdapat lubang tempat keluarnya darah menstruasi.
B. Bagian dalam
  1. Vagina, adalah tabung berotot yang dilapisi membran dari jaringan epitel dan dialiri pembuluh darah. Vagina berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma dan berguna dalam proses kelahiran bayi.
  2. Uterus, organ yang tebal, berotot, berbentuk buah pir, terletak di dalam pelvis antara rektum dan kandung kencing. 
  3. Ovinduk (Tuba fallopi), disebut juga saluran telur, terdapat di sebelah kiri dan kanan bagian atas uterus. Tuba fallopi berfungsi untuk mengantarkan ovum dari ovarium ke uterus. Pada bagian ujung tuba fallopi terdapat fimbriae (umbai), yang berfungsi menangkap sel telur saat ovulasi. Salah satu fimbriae menempel ke ovarium.
  4. Ovarium, organ yang berfungsi menghasilkan ovum. Ovarium memiliki bentuk seperti biji buah kenari, terletak di kanan dan kiri uterus, di bawah tuba fallopi. Ovarium berisi sejumlah besar ovum yang belum matang, yang disebut oosit primer atau folikel.
Video Organ Reproduksi Wanita

3. Gametogenesis

A. Spermatogenesis (Pembentukan Sperma)
Spermatogenesis, Spermatogenesis terjadi di dalam testis, yaitu di bagian tubulus seminiferus. Spermatogenesis dimulai dari pertumbuhan spermatogonium menjadi spermatosit primer. Sel-sel ini membelah secara mitosis menjadi dua spermatosit sekunder. Kemudian, spermatosit membelah secara meiosis menjadi empat spermatid yang sama besar. Spermatid merupakan gamet muda dan memiliki banyak protoplasma. Setelah mengalami diferensiasi yang rumit, spermatid berubah menjadi sperma yang fungsional.



Spermatogenesis dipengaruhi oleh beberapa hormon, seperti Follicle Stimulating Hormone (FSH), Luteinizing Hormone (LH), dan hormon testosteron.
  1. FSH dihasilkan oleh hipofisa anterior. Hormon ini berfungsi memacu pertumbuhan sperma.
  2. LH dihasilkan oleh hipofisa anterior. Hormon ini berfungsi merangsang sel-sel interstitial (sel leydig) untuk mensekresi hormon testosteron.
  3. Hormon testosteron (androgen) dihasilkan oleh testis. Hormon ini berfungsi merangsang perkembangan organ kelamin primer pada saat embrio dan mendorong spermatogenesis. Selain itu, mempengaruhi perkembangan alat reproduksi dan ciri kelamin sekunder, seperti tumbuh bulu dan kumis, dan dada menjadi bidang.


Video Spermatogenesis

B. Oogenesis (Pembentukan Sel Telur)
Sejak dilahirkan, seorang perempuan sudah memiliki lebih kurang 1 juta sel induk telur (oogonium) dalam ovariumnya. Dalam ovarium, terdapat folikel untuk menghasilkan sel telur (ovum). Setelah ovum dilepaskan melalui proses ovulasi, jaringan folikel yang masih ada membentuk suatu struktur yang dinamakan korpus luteum. Setiap oogonium membelah secara mitosis menjadi dua oosit primer. Lalu, satu oosit primer membelah secara meiosis menjadi oosit sekunder yang ukurannya besar dan badan kutub primer yang ukurannya kecil. Kemudian, oosit sekunder membelah menjadi ootid dan satu badan kutub sekunder, sedangkan badan kutub primer membelah menjadi dua badan kutub sekunder. Ootid lalu mengalami pematangan menjadi ovum. Berbeda dengan spermatogenesis, proses oogenesis ini hanya menghasilkan satu ovum dari satu sel induk telur.

Oogenesis dipengaruhi oleh beberapa hormon, seperti Follicle Stimulating Hormone (FSH), Luteinizing Hormone (LH).
  1. FSH berfungsi memacu pertumbuhan sel telur.
  2. LH berfungsi untuk merangsang terjadinya ovulasi.
  3. Estrogen dan progesteron untuk merangsang otak untuk melepaskan LH.
Video Oogenesis

4. Pembuahan (Fertilasi)
Fertilisasi adalah peleburan antara sperma dan ovum. Fertilisasi terjadi di tuba fallopi. Saat fertilisasi berlangsung, hanya kepala sperma yang mengandung inti sel yang masuk ke dalam dinding sel telur, sedangkan ekornya tertinggal di luar. Penggabungan sperma dan sel telur ini membentuk zigot.

Video Fertilasi

5. Kelainan atau Penyakit Pada Sistem Reproduksi
  • Kanker Leher Rahim,  adalah kanker yang menyerang leher rahim pada perempuan dewasa.
  • Kanker ovarium adalah kanker yang menyerang ovarium, biasanya menyerang wanita yang sudah menopause. Kanker ovarium sebagian besar berbentuk tumor kistik dan sebagian kecil berbentuk tumor padat. Beberapa faktor resiko yang penting sebagai penyebab kanker ovarium adalah wanita nullipara, yaitu melahirkan anak pertama pada usia di atas 35 tahun.
  • Kanker prostat adalah penyakit kanker yang menyerang kelenjar prostat, dimana sel-sel kelenjar prostat tumbuh secara abnormal sehingga mendesak dan merusak jaringan sekitarnya.
  • Endometriosis adalah penyakit pada sistem reproduksi wanita karena jaringan endometrium tumbuh di luar rahim. Dalam keadaan normal, endometrium hanya ditemukan didalam lapisan rahim.
  • Sifilis (Raja Singa) bersifat menular dan disebabkan oleh bakteri Troponema pallidum. Penularan dapat terjadi melalui perkawinan, transfusi darah, dan kehamilan.
  • Gonnorhoe (Kencing Nanah), Penyakit gonore disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseiria gonokokus dan dapat menular melalui hubungan perkawinan. Gonore menyerang selaput lendir uretra, leher rahim, dan organ lain. Pada laki-laki, gejalanya adalah terasa sakit saat buang air dan keluar nanah dari uretra. Pada penderita wanita, muncul gejala keluar lendir berwarna hijau dari alat kelamin.
  • Herpes Genitalis, disebabkan oleh virus Herpes simpleks. Gejala-gejalanya adalah munculnya bintil-bintil berkelompok pada kemaluan yang hilang dan timbul, tetapi akhirnya menetap seumur hidup.
  • Condiloma Accuminata disebabkan oleh virus Human papilloma. Gejalanya adalah timbulnya kutil yang dapat membesar di mulut rahim yang bisa menimbulkan kanker rahim.
  • Hamil Anggur (Mola Hidatidosa) merupakan suatu kehamilan yang tidak berisi janin, tetapi gelembung-gelembung mola dan bekuan darah. Hamil anggur terjadi akibat kegagalan pembentukan bakal janin, sehingga terbentuk jaringan permukaan membran mirip gerombolan buah anggur.
  • Infertilitas adalah ketidaksuburan yang dapat terjadi pada pria maupun wanita. Pada wanita, ketidaksuburan disebabkan oleh tersumbatnya tuba fallopi, menstruasi tidak teratur, kelainan pada lendir leher rahim, dan obesitas. Sedangkan, pada pria karena adanya penyakit seperti impotensi, ejakulasi dini, dan rusaknya testis.


EmoticonEmoticon